MAKALAH SEJARAH BERDIRINYA ASEAN DAN SUMBER DAYA ALAM - OFO

Halaman

    Social Items


SEJARAH BERDIRINYA ASEAN DAN SUMBER DAYA ALAM

SEJARAH BERDIRINYA ASEAN
Sejarah Berdirinya ASEAN – ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok. PERBARA (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) yang lebih terkenal dengan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) ini adalah sebuah organisasi geo politik dan ekonomi dari Negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. ASEAN mendapat anggota baru pada tanggal 7 Januari 1984 yaitu Brunai Darussalam, disusul oleh Vietnam sebagai anggota baru ASEAN yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995 dan hingga sampai saat ini, anggota ASEAN adalah semua Negara di Asia Tenggara, kecuali Timor Leste dan Papua Nugini.
Prinsip Utama dari ASEAN
* Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
*Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
*Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
*Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
*Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
*Kerjasama efektif antara anggota


SEJARAH ASEAN
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

  • Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
  • Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.

Piagam ASEAN (ASEAN Charter)
    Piagam ASEAN merupakan kulminasi dari cita-cita ASEAN sejak lama untuk memiliki sebuah dokumen hukum internasional yang dapat memberikan kekuatan hukum serta memberikan kepribadian hukum kepada ASEAN. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ASEAN didirikan pada tahun 1967 hanya dengan menggunakan sebuah deklarasi, yang sifat kekuatan hukumnya lebih lemah jika dibandingkan dengan Piagam.
   Karena itulah, pada tahun 2005, gagasan untuk menghasilkan Piagam ASEAN mulai dicetuskan kembali. Sebuah satuan kerja (high level task force) dibentuk pada awal tahun 2007 dengan mempertimbangkan berbagai usulan untuk menyusun rancangan piagam ASEAN, dan akhirnya Piagam ASEAN dapat ditandatangani pada akhir tahun 2007. Meski demikian, Piagam ASEAN baru dapat berlaku ketika Thailand menjadi negara terakhir yang menyerahkan instrumen penerimaan Piagam ASEAN kepada ASEAN pada akhir tahun 2008.
Kini, ASEAN memiliki 10 negara anggota, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina (negara-negara pendiri), Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja. Meski demikian, sesuai dengan apa yang tercantum dalam Piagam ASEAN, ASEAN masih membuka diri untuk anggota-anggota baru. Syarat-syarat penerimaan negara anggota baru tersebut tertuang dalam pasal 6 (1) Piagam ASEAN:
  • Berada di dalam kawasan geografis Asia Tenggara yang diakui;
  • Diakui oleh seluruh negara-negara anggota ASEAN;
  • Persetujuan untuk diikat dan untuk patuh pada Piagam (ASEAN);
  • Kemampuan dan tekad untuk melaksanakan seluruh tanggung jawab sebagai anggota.
Sebuah negara yang mendaftarkan dirinya untuk menjadi calon anggota ASEAN harus mendapatkan persetujuan mufakat (consensus) dari seluruh negara anggota ASEAN pada saat itu—tanpa penolakan satupun—pada forum Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, yang merupakan badan tertinggi di dalam organisasi ASEAN. Baru setelah itu, negara calon anggota diperkenankan menandatangani Instrumen Penerimaan Piagam ASEAN (Instrument of Accession) dan resmi menjadi negara anggota baru.
Berikut ini merupakan negara-negara anggota ASEAN menurut tahun bergabungnya ke dalam ASEAN.


Tujuan ASEAN
ASEAN yang merupakan organisasi negara-negara Asia Tenggara mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai anggotanya. Tujuan ASEAN tersebut tertuang dalam deklarasi Bangkok yang dideklarasikan pada tanggal 8 Agustus 1967.
Isi deklarasi Bangkok yang merupakan tujuan ASEAN tersebut antara lain:
  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.
SUMBER DAYA ALAM DI NEGARA ASEAN
Berbagai jenis sumber daya alam terdapat di kawasan Asia Tenggara. Sumber daya itu tersebar di banyak negara. Sumber daya itu dapat dibedakan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui.

a. Hutan Kawasan Asia Tenggara
Lebih dari 50% kawasan Asia Tenggara ditumbuhi hutan. Hutan menghasilkan berbagai jenis kayu. Hutan di Asia Tenggara terdiri atas beberapa jenis, antara lain hutan hujan tropis (khatulistiwa), hutan monsun tropis, hutan belukar, hutan gunung, hutan pantai, dan hutan rawa. Sebagian besar jenis hutan yang tumbuh adalah hutan hujan tropis. 

Hutan hujan tropis memiliki ciri sebagai berikut.
1) Daunnya hijau sepanjang tahun.
2) Jarak antarpohon rapat dan tutupan daun tebal.
3) Terdapat lapisan-lapisan jenis tumbuhan.
4) Tumbuh-tumbuhan bawah jarang ditemui.
5) Banyak tumbuhan parasit dan menjalar.

b. Pertanian Kawasan Asia Tenggara
Di negara-negara Asia Tenggara, kecuali Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia, lebih dari 50% penduduk bekerja di bidang pertanian. Jenis tanaman yang diusahakan dibedakan menjadi tanaman pangan dan tanaman perdagangan.

1) Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman pangan yang utama adalah padi. Padi ditanam di seluruh negara di Asia Tenggara, kecuali Singapura. Negara penghasil padi yang utama, yaitu Indonesia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Bahkan, hasil padi dari Thailand, Myanmar, dan Vietnam diekspor.

Penanaman padi banyak dilakukan di kawasan Asia Tenggara karena faktor sebagai berikut.
a) Terdapat banyak dataran rendah yang rata seperti lembah sungai, delta, dan dataran pantai.
b) Curah hujan tahunan 1.500–3.000 mm.
c) Suhu udara tinggi (25–30°C).
d) Jenis tanahnya adalah aluvial dan bahan gunung api yang subur.
e) Pengairan cukup mudah.
f) Tersedia banyak tenaga kerja.

2) Pertanian Tanaman Perdagangan
Tanaman perdagangan utama di kawasan Asia Tenggara adalah karet dan kelapa sawit. Kedua jenis tanaman ini banyak diusahakan di negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sebagian besar karet dunia dihasilkan dari ketiga negara tersebut.
Asia Tenggara memasok lebih dari 70% kebutuhan kelapa sawit dunia. Negara yang menghasilkan banyak kelapa sawit adalah Malaysia dan Indonesia. Kelapa sawit banyak ditanam di daerah Semenanjung Malaysia dan Sabah (Malaysia) serta Kalimantan dan Sumatra (Indonesia).
Tanaman perdagangan yang lain adalah tebu, kelapa, teh, abaka, dan jute. Kawasan Asia Tenggara menghasilkan sekitar 80% gula dunia. Negara Filipina adalah penghasil gula terbesar di Asia Tenggara. Daerah utama penghasil tebu adalah Dataran Tengah Luzon dan Kepulauan Visayan (Negros, Pane, dan Cebu) di Filipina dan Indonesia (Jawa, Kalimantan, dan Sumatra). Teh tumbuh subur di dataran tinggi yang berhawa sejuk dan cukup air. Teh banyak dihasilkan di Dataran Tinggi Cameron (Malaysia) dan Priangan (Jawa, Indonesia).
Kelapa tumbuh subur di daerah pantai yang panas dan lembap sepanjang tahun. Filipina adalah penghasil terbesar kelapa di Asia Tenggara. Kelapa banyak dihasilkan dari Kepulauan Visayan (Pulau Samar dan Cebu) di Filipina dan pantai barat Sumatra (Indonesia). Cebu menjadi pusat pengumpulan dan pemrosesan kopra (kelapa kering) yang utama.
Filipina menghasilkan abaka dalam jumlah besar di Asia Tenggara. Serat abaka digunakan untuk membuat tali. Jute tumbuh subur di daerah delta berawa di muara Sungai Irrawady, Myanmar. Serat jute banyak digunakan untuk membuat karung goni.

c. Bahan Tambang Kawasan Asia Tenggara
Kawasan Asia Tenggara menghasilkan berbagai bahan tambang. Bahan tambang dapat dibedakan menjadi jenis logam, nonlogam, dan bahan bakar.
1) Bahan Tambang Logam
Bahan tambang logam yang dihasilkan dari kawasan Asia Tenggara antara lain bijih timah, bijih besi, tembaga, emas, wolfram/tungsten, bauksit, kuprum, kromium, dan nikel.
2) Bahan Tambang Nonlogam
Jenis bahan tambang nonlogam seperti batu permata dan garam batu dihasilkan dari kawasan Asia Tenggara. Daerah-daerah penghasil bahan tambang logam dan nonlogam dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
3) Bahan Tambang Bahan Bakar
Jenis bahan tambang bahan bakar terdiri atas minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar ini dihasilkan dari beberapa daerah di kawasan Asia Tenggara. Daerah penghasil bahan bakar tambang tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PENGGOLONGAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam dapat digolongkan sebagai berikut :  

Tanah
Sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara beraneka ragam jenisnya sesuai proses pembentukannya. Berikut ini adalah jenis tanah yang paling banyak terdapat kawasan Asia Tenggara
  • Tanah Vulkanik, merupakan jenis tanah hasil proses vulkanisme gunung merapi. Tanah jenis vulkanik bersifat subur. Karena subur maka sangat baik untuk petanian. Tanah jenis ini banyak terdapat di Negara Indonesia, Thailand, dan Malaysia serta Myanmar
  • Tanah Aluvial (endapan), merupakan jenis tanah yang telah dibawa dan telah diendapkan oleh aliran air sungai. Karena subur tanah aluvial maka sangat baik untuk pertanian. Tanah aluvial terdapat di lembah atau tepi aliran sungai dan delta. Di kawasan Asia Tenggara tanah aluvial terdapat di lembah serta delta di Sungai Nan, Sungai Mekong, dan Sungai Bengawan Solo. 
 Hutan (Flora dan Fauna) 
Kawasan Asia Tenggara sebagian besar beriklim tropis dengan nilai curah hujan yang terbilang tinggi. Dengan keadaan seperti ini akhirnya menumbuhkan hutan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Hutan menghasilkan kayu serta rotan yang akan berguna untuk membuat macam-macam barang dan bahan bangunan.

Perairan
Semua di kawasan Asia Tenggara memiliki wilayah laut, kecuali Laos. Laut adalah sumber daya alam yang penting. Dari laut dapat diperoleh manfaat berikut ini
  • Sebagai sumber bahan pangan yang berupa ikan dan juga hasil laut lainnya
  • Sebagai jalur transportasi air.
  • Sebagai obyek wisata.
  • Dari dasar laut sering juga ditemukan bahan-bahan tambang seperti minyak bumi dan gas alam. 
Tambang
Setiap Negara di kawasan Asia Tenggara memiliki hasil tambang, kecuali Singapura,. Berikut daftar hasil tambang dari tiap negara :
  • Brunei Darussalam : Gas alam dan minyak bumi.
  • Filipina : Bijih besi, krom, tembaga, emas, besi, mangan, timbal, dan perak.
  • Indonesia : Minyak bumi, gas alam, emas, perak, timah putih, bijih besi, dan lain-lain.
  • Kamboja : Bijih besi, mangan, fosfat, dan emas.
  • Laos : Bijih besi, batu bara,  belerang, gibs, timbal, emas, dan tembaga.
  • Malaysia : Minyak bumi, timah putih, gas alam, bijih besi, dan emas serta bouksit.
  • Myanmar : Minyak bumi, emas, timbal, tembaga, dan timah.
  •  Thailand : Timah putih, emas, wolfram, timah hitam, dan mangan.
  • Timor Leste : Emas, mangan, marmer, dan minyak bumi.
  • Vietnam : Bijih besi, emas, timah, gamping fosfast, dan seng serta minyak bumi



#SEJARAH BERDIRINYA ASEAN DAN SUMBER DAYA ALAM

MAKALAH SEJARAH BERDIRINYA ASEAN DAN SUMBER DAYA ALAM


SEJARAH BERDIRINYA ASEAN DAN SUMBER DAYA ALAM

SEJARAH BERDIRINYA ASEAN
Sejarah Berdirinya ASEAN – ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok. PERBARA (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) yang lebih terkenal dengan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) ini adalah sebuah organisasi geo politik dan ekonomi dari Negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. ASEAN mendapat anggota baru pada tanggal 7 Januari 1984 yaitu Brunai Darussalam, disusul oleh Vietnam sebagai anggota baru ASEAN yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995 dan hingga sampai saat ini, anggota ASEAN adalah semua Negara di Asia Tenggara, kecuali Timor Leste dan Papua Nugini.
Prinsip Utama dari ASEAN
* Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
*Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
*Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
*Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
*Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
*Kerjasama efektif antara anggota


SEJARAH ASEAN
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

  • Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
  • Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.

Piagam ASEAN (ASEAN Charter)
    Piagam ASEAN merupakan kulminasi dari cita-cita ASEAN sejak lama untuk memiliki sebuah dokumen hukum internasional yang dapat memberikan kekuatan hukum serta memberikan kepribadian hukum kepada ASEAN. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ASEAN didirikan pada tahun 1967 hanya dengan menggunakan sebuah deklarasi, yang sifat kekuatan hukumnya lebih lemah jika dibandingkan dengan Piagam.
   Karena itulah, pada tahun 2005, gagasan untuk menghasilkan Piagam ASEAN mulai dicetuskan kembali. Sebuah satuan kerja (high level task force) dibentuk pada awal tahun 2007 dengan mempertimbangkan berbagai usulan untuk menyusun rancangan piagam ASEAN, dan akhirnya Piagam ASEAN dapat ditandatangani pada akhir tahun 2007. Meski demikian, Piagam ASEAN baru dapat berlaku ketika Thailand menjadi negara terakhir yang menyerahkan instrumen penerimaan Piagam ASEAN kepada ASEAN pada akhir tahun 2008.
Kini, ASEAN memiliki 10 negara anggota, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina (negara-negara pendiri), Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja. Meski demikian, sesuai dengan apa yang tercantum dalam Piagam ASEAN, ASEAN masih membuka diri untuk anggota-anggota baru. Syarat-syarat penerimaan negara anggota baru tersebut tertuang dalam pasal 6 (1) Piagam ASEAN:
  • Berada di dalam kawasan geografis Asia Tenggara yang diakui;
  • Diakui oleh seluruh negara-negara anggota ASEAN;
  • Persetujuan untuk diikat dan untuk patuh pada Piagam (ASEAN);
  • Kemampuan dan tekad untuk melaksanakan seluruh tanggung jawab sebagai anggota.
Sebuah negara yang mendaftarkan dirinya untuk menjadi calon anggota ASEAN harus mendapatkan persetujuan mufakat (consensus) dari seluruh negara anggota ASEAN pada saat itu—tanpa penolakan satupun—pada forum Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, yang merupakan badan tertinggi di dalam organisasi ASEAN. Baru setelah itu, negara calon anggota diperkenankan menandatangani Instrumen Penerimaan Piagam ASEAN (Instrument of Accession) dan resmi menjadi negara anggota baru.
Berikut ini merupakan negara-negara anggota ASEAN menurut tahun bergabungnya ke dalam ASEAN.


Tujuan ASEAN
ASEAN yang merupakan organisasi negara-negara Asia Tenggara mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai anggotanya. Tujuan ASEAN tersebut tertuang dalam deklarasi Bangkok yang dideklarasikan pada tanggal 8 Agustus 1967.
Isi deklarasi Bangkok yang merupakan tujuan ASEAN tersebut antara lain:
  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.
SUMBER DAYA ALAM DI NEGARA ASEAN
Berbagai jenis sumber daya alam terdapat di kawasan Asia Tenggara. Sumber daya itu tersebar di banyak negara. Sumber daya itu dapat dibedakan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui.

a. Hutan Kawasan Asia Tenggara
Lebih dari 50% kawasan Asia Tenggara ditumbuhi hutan. Hutan menghasilkan berbagai jenis kayu. Hutan di Asia Tenggara terdiri atas beberapa jenis, antara lain hutan hujan tropis (khatulistiwa), hutan monsun tropis, hutan belukar, hutan gunung, hutan pantai, dan hutan rawa. Sebagian besar jenis hutan yang tumbuh adalah hutan hujan tropis. 

Hutan hujan tropis memiliki ciri sebagai berikut.
1) Daunnya hijau sepanjang tahun.
2) Jarak antarpohon rapat dan tutupan daun tebal.
3) Terdapat lapisan-lapisan jenis tumbuhan.
4) Tumbuh-tumbuhan bawah jarang ditemui.
5) Banyak tumbuhan parasit dan menjalar.

b. Pertanian Kawasan Asia Tenggara
Di negara-negara Asia Tenggara, kecuali Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia, lebih dari 50% penduduk bekerja di bidang pertanian. Jenis tanaman yang diusahakan dibedakan menjadi tanaman pangan dan tanaman perdagangan.

1) Pertanian Tanaman Pangan
Tanaman pangan yang utama adalah padi. Padi ditanam di seluruh negara di Asia Tenggara, kecuali Singapura. Negara penghasil padi yang utama, yaitu Indonesia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Bahkan, hasil padi dari Thailand, Myanmar, dan Vietnam diekspor.

Penanaman padi banyak dilakukan di kawasan Asia Tenggara karena faktor sebagai berikut.
a) Terdapat banyak dataran rendah yang rata seperti lembah sungai, delta, dan dataran pantai.
b) Curah hujan tahunan 1.500–3.000 mm.
c) Suhu udara tinggi (25–30°C).
d) Jenis tanahnya adalah aluvial dan bahan gunung api yang subur.
e) Pengairan cukup mudah.
f) Tersedia banyak tenaga kerja.

2) Pertanian Tanaman Perdagangan
Tanaman perdagangan utama di kawasan Asia Tenggara adalah karet dan kelapa sawit. Kedua jenis tanaman ini banyak diusahakan di negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sebagian besar karet dunia dihasilkan dari ketiga negara tersebut.
Asia Tenggara memasok lebih dari 70% kebutuhan kelapa sawit dunia. Negara yang menghasilkan banyak kelapa sawit adalah Malaysia dan Indonesia. Kelapa sawit banyak ditanam di daerah Semenanjung Malaysia dan Sabah (Malaysia) serta Kalimantan dan Sumatra (Indonesia).
Tanaman perdagangan yang lain adalah tebu, kelapa, teh, abaka, dan jute. Kawasan Asia Tenggara menghasilkan sekitar 80% gula dunia. Negara Filipina adalah penghasil gula terbesar di Asia Tenggara. Daerah utama penghasil tebu adalah Dataran Tengah Luzon dan Kepulauan Visayan (Negros, Pane, dan Cebu) di Filipina dan Indonesia (Jawa, Kalimantan, dan Sumatra). Teh tumbuh subur di dataran tinggi yang berhawa sejuk dan cukup air. Teh banyak dihasilkan di Dataran Tinggi Cameron (Malaysia) dan Priangan (Jawa, Indonesia).
Kelapa tumbuh subur di daerah pantai yang panas dan lembap sepanjang tahun. Filipina adalah penghasil terbesar kelapa di Asia Tenggara. Kelapa banyak dihasilkan dari Kepulauan Visayan (Pulau Samar dan Cebu) di Filipina dan pantai barat Sumatra (Indonesia). Cebu menjadi pusat pengumpulan dan pemrosesan kopra (kelapa kering) yang utama.
Filipina menghasilkan abaka dalam jumlah besar di Asia Tenggara. Serat abaka digunakan untuk membuat tali. Jute tumbuh subur di daerah delta berawa di muara Sungai Irrawady, Myanmar. Serat jute banyak digunakan untuk membuat karung goni.

c. Bahan Tambang Kawasan Asia Tenggara
Kawasan Asia Tenggara menghasilkan berbagai bahan tambang. Bahan tambang dapat dibedakan menjadi jenis logam, nonlogam, dan bahan bakar.
1) Bahan Tambang Logam
Bahan tambang logam yang dihasilkan dari kawasan Asia Tenggara antara lain bijih timah, bijih besi, tembaga, emas, wolfram/tungsten, bauksit, kuprum, kromium, dan nikel.
2) Bahan Tambang Nonlogam
Jenis bahan tambang nonlogam seperti batu permata dan garam batu dihasilkan dari kawasan Asia Tenggara. Daerah-daerah penghasil bahan tambang logam dan nonlogam dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
3) Bahan Tambang Bahan Bakar
Jenis bahan tambang bahan bakar terdiri atas minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar ini dihasilkan dari beberapa daerah di kawasan Asia Tenggara. Daerah penghasil bahan bakar tambang tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PENGGOLONGAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam dapat digolongkan sebagai berikut :  

Tanah
Sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara beraneka ragam jenisnya sesuai proses pembentukannya. Berikut ini adalah jenis tanah yang paling banyak terdapat kawasan Asia Tenggara
  • Tanah Vulkanik, merupakan jenis tanah hasil proses vulkanisme gunung merapi. Tanah jenis vulkanik bersifat subur. Karena subur maka sangat baik untuk petanian. Tanah jenis ini banyak terdapat di Negara Indonesia, Thailand, dan Malaysia serta Myanmar
  • Tanah Aluvial (endapan), merupakan jenis tanah yang telah dibawa dan telah diendapkan oleh aliran air sungai. Karena subur tanah aluvial maka sangat baik untuk pertanian. Tanah aluvial terdapat di lembah atau tepi aliran sungai dan delta. Di kawasan Asia Tenggara tanah aluvial terdapat di lembah serta delta di Sungai Nan, Sungai Mekong, dan Sungai Bengawan Solo. 
 Hutan (Flora dan Fauna) 
Kawasan Asia Tenggara sebagian besar beriklim tropis dengan nilai curah hujan yang terbilang tinggi. Dengan keadaan seperti ini akhirnya menumbuhkan hutan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Hutan menghasilkan kayu serta rotan yang akan berguna untuk membuat macam-macam barang dan bahan bangunan.

Perairan
Semua di kawasan Asia Tenggara memiliki wilayah laut, kecuali Laos. Laut adalah sumber daya alam yang penting. Dari laut dapat diperoleh manfaat berikut ini
  • Sebagai sumber bahan pangan yang berupa ikan dan juga hasil laut lainnya
  • Sebagai jalur transportasi air.
  • Sebagai obyek wisata.
  • Dari dasar laut sering juga ditemukan bahan-bahan tambang seperti minyak bumi dan gas alam. 
Tambang
Setiap Negara di kawasan Asia Tenggara memiliki hasil tambang, kecuali Singapura,. Berikut daftar hasil tambang dari tiap negara :
  • Brunei Darussalam : Gas alam dan minyak bumi.
  • Filipina : Bijih besi, krom, tembaga, emas, besi, mangan, timbal, dan perak.
  • Indonesia : Minyak bumi, gas alam, emas, perak, timah putih, bijih besi, dan lain-lain.
  • Kamboja : Bijih besi, mangan, fosfat, dan emas.
  • Laos : Bijih besi, batu bara,  belerang, gibs, timbal, emas, dan tembaga.
  • Malaysia : Minyak bumi, timah putih, gas alam, bijih besi, dan emas serta bouksit.
  • Myanmar : Minyak bumi, emas, timbal, tembaga, dan timah.
  •  Thailand : Timah putih, emas, wolfram, timah hitam, dan mangan.
  • Timor Leste : Emas, mangan, marmer, dan minyak bumi.
  • Vietnam : Bijih besi, emas, timah, gamping fosfast, dan seng serta minyak bumi



#SEJARAH BERDIRINYA ASEAN DAN SUMBER DAYA ALAM