Makalah Emulsi - OFO

Halaman

    Social Items

Makalah Emulsi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
            Emulsi telah didefinisikan sebagai suatu system yang heterogen, terdiri dari sedikitnya cairan yang terdispersi didalam cairan lainya dalam bentuk butiran-butiran yang diameter umumnya lebih dari 0,14 m. emulsi yang demikian mempunyai stabilitas minimal, yang stabilitasnya dapat ditingkatkan dengan penambahan surfaktan (surface active agents) atua dengan penambahan bahan padat yang halus.
            Emulsi mempunyai peranan penting dalam produk hasil pertanian. Berbagia produkhasil pertanian secara alami terdapat dalam bentuk emulsi, dan lainnya bahkan terdapat didalam sebagai pengemulsi.

1.2.    Tujuan Praktikum
            Praktikum ini bertujuan :
  1.    Untuk mendemonstrasikan pengetahuan tentang teori pembentukan emulsi dan peranan tiapbahan dalam formulasi produk emulsi
  2.    Untuk mempelajari factor yang mempengaruhi stabilitas emulsi
  3.    Untuk Menjelaskan cara mengembalikan emulsi yang pecah/ rusak
  4.    Untuk menjelaskan sebab meningkatnya emulsi dengan meningkatnya konsentrasi minyak
  5.    Untuk mengevaluasi kemungkinan berbagai lipid dalam pembuatan emulsi sehubungan dengan rasa dan tekanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

          Dalam emulsi yang baik, ukuran diameter butiran lemak berkisar antara 2-4 mikron (Prof. Dr. Wotton. K. A Buckle. M.Sc, 2002).
          Emusifier atau bahan pengemulsi mempengaruhi body dan tekstur (Dr. Abdul Rohman, M. Si, 2008)
          Emulsifier seperti : Monogliserida, digliserida dan polisorbat penguncian emulsifier dalam pengolahan. Emulsi, meningkatkan dispersibility (penyebaran) membentuk strutur, meingkatkan tekstur meningkatkan penurunan pelelehan dan rasa (Dr. Purwono, M. Sc – Deanna Harper, M. Sc, 2000)
          Emulsi mempunyai peranan penting dalam produk hasil pertanian secara alami terdapat dalam bentuk emulsi dan lainnya terdapat dalam sebagai pengemulsi (Prof. Dr. Ismail Haksumarno, M. Si, 2005).



BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.    Alat dan Bahan
         Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : mixer, mangkok, tempat mengkocok, wadah (cup) kecil, spatula plastic, gelas ukur dan.
          Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : cuka, berbagai jenis minyak (minyak jagung, minyak kedelai, wijen atau minyak kelapa sawit)

3.2.    Formulasi Dasar
          Kuning Telur 17 gram
          Gula Pasir  → 2 gram
          Bumbu Sucukupnya 0,6 gram
          Cuka  15 ml
          Garam  1,5 gram
          Minyak Jagung  118 ml

Prosedur Kerja
  1.    Kedalam mangkok masukkan kuning telur, cuka, dan semua bahan (gula, garam dan bumbu)
  2.    Kocok bahan dengan mixer secara perlahan-lahan dengan kecapatan rendah selama 30 detik.
  3.    Sambil terus dikocok, tambahkan tetes demi tetes minyak sampai sekitar 5 ml minyak.
          Setelah tiap penamabahan minyak, kocok teus secara perlahan sampai tidak terlihat lagi minyaknya sebelum penambahan minyak berikutnya.
4.       Setelah 5 ml minyakdimasukkan lanjutkan dengan penambahan minyak sebanyak
5.       Masukkan produk yang dihasilkan ke dalam wadah-wadah kecil (cup plastik) dan simpan dalam kulkal
6.       Evaluasi produk pada esok harinya, evaluasi dilakukan dengan menggunakan linesperead test dan uji organo ieptik (kekentalan dan rasa dengan kesaran nilai 1-5)



BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

4.1   Hasil Pengamatan
Kelompok
Sampel Kelompok
Warna
Rasa
Aroma
Kekentalan
1
Minyak mkn formulasi dasar
Kuning
Asik sekali
Biasa
Encer
2
Mentega 100 gram + 17ml putih telur
Kuning
Asin dan asam
Anek
Kental
3
Margarine 100gr+ 17ml putih dan kuning telur
Kuning
Asin dan asam
Enak
Kental

4.2   Pembahasan
        a.   Jenis Minyak
             Gunakan berbagai jenis minyak atau mentega/ margarine cair (dicairkan dahulu dengan cara dipanaskan) dengan jumlah yang sama seperti minyak dalam formulasi dasar
        b.   Surfatan
             Gantikan 17 ml kuning telur dengan 17ml putih telur atau 17 ml campuran putih dan kuning telur
        c.   Minyak Berlebih
              Buat produk seperti formulasi dasar, tetapi tambahkan margarine, minyak secara berlebih sampai terlihat jelas minyak tidak dapat lagi tergabung kedalam emulsi (emulsi menjadi pecah dan rasanya Asin dan asam warnanya lebih kuning dan kental)

BAB V
PENUTUP

5.1   Kesimpulan
              Dari hasil praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
        1.   Jenis sampel yang digunakan dalam formulasi dasar emulsi fier warnanya kuning rasa asin dan aroma biasa dan encer
        2.   Dengan penambahan mentega dan 17ml putih telur warnanya kuning rasa asin dan asam rasanya enak dan kental
        3.   Dengan menggunakan margarine dan 17ml putih dan kuning telur warnanya lebih kuning rasa asin dan asam aromanya enak dan lebih cepat mengental dibandingkan dengan yang tidak menggunakan kuning telur.



DAFTAR PUSTAKA

Kuckel. K.A.Wotton. Prof. Dr. 2002. Food Scince Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta

Rohman, Abdul, Dr. M.Si. 2008. Analisis Komponen Makanan. Graha Ilmu : Yogjakarta

Purwono. Dr. M.Sc. Deanna Harper. M.Sc. 2000. Prinsip Porses dan Teknologi Pangan ALFABETA : Bandung

Ismail Hak. Prof. Dr. Sumarno, M.Si. 2005 Pangan, Gizi dan Pertanian. Universitas Indonesia (UI-Press) : Jakarta




Download Filenya : KLIK DISINI