Makalah Anggaran Biaya Operasional - OFO

Halaman

    Social Items

Makalah Anggaran Biaya Operasional

Makalah Anggaran Biaya Operasional


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Pada hampir setiap organisasi bisnis, terdapat  sejumlah aktivitas berbeda yang berjalan serempak, seperti penjualan, produksi, pembelian, distribusi, dan pendanaan. Semua aktivitas itu salling berkalitan dengan cara yang sedemikian rupa sehingga aktivitas tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian, perencanaan bagi seluruh organisasi berarti perencanaan bagi setiap aktivitas di dalamnya. Anggaran biaya operasional merupakan kuantifikasi rencana-rencana pemasaran, produksi, dan keuangan, yang dipakai untuk membuat tujuan bagi pendapatan, biaya, aktiva, kewajiban, dan kegiatan usaha lainnya.

B.   Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan pada makalah ini adalah:
1.    Apakah definisi anggaran?
2.    Apa definisi anggaran biaya operasional
3.    Bagaimanakah fungsi anggaran?

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Definisi anggaran
            Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
            Panganggaran adalah proses penyususunan anggaran. Prosedur yang dipakai untuk menyususn anggaran disebut system anggaran.

1.    Karekteristik Anggaran
       Anggaran memiliki karakteristi karakterisitik berikut:
1.    Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.    Anggaran dinyatakan dlaam isitilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah nonmoneter
3.    Anggaran pada umumnya mencakup periode satu tahun
4.    Anggaran merupakan komitmen manajemen, manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan
5.    Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan
6.    Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diumbah dalam kondisi yang ditetapkan
7.    Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan

2.    Fungsi anggaran
       Adapun fungsi dari anggaran, yaitu:
1.    Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam jangka pendek
2.    Membantu mengkoordinaksikan rencana jangka pendek
3.    Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat pertanggungjawaban
4.    Alat unutk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya
5.    Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya
6.    Alat pendidikan para manajer

B.   Definisi Anggaran Biaya Operasional
            Setelah keseluruhan proses yang berkaitan dengan upaya menghasilkan produk untuk perusahaan selesai maka produk tersebut harus disimpan, dijual, dan didistribusikan kepada para pelanggan perusahaan. Tanpa aktivitas penyimpanan yang baik, penjualan kepada konsumen dan pendistribusian yang tepat waktu dan efisien maka semua aktivitas produksi tidak akan ada manfaatnya. Untuk menyimpan, menjual dan mendistribusikan produk perusahaan tersebut diperlukan sejumlah pengeluaran yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. Pada bagian lain, sejak proses produksi dimulai hingga selesai dan sejak proses penyimpanan produk hingga pendistribusian produk perusahaan ketangan konsumen, ada bagian tertentu didalam perusahaan yang tidak terkait secara langsung dengan aktivitas produksi dan pemasaran tersebut. Semua aktivitas administrasi kantor, seperti urusan hukum, urusan korespondensi, urusan pajak, telepon, listrik, alat tulis menulis dan sebagainya. Tanpa semua aktivitas tersebut maka organisasi tidak dapat dijalankan. Semua kegiatan tersebut memerlukan biaya yang disesuaikan dengan besarnya organisasi. Anggaran biaya komersial atau biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi.
            Biaya komersial atau biaya opreasional merupakan biaya yang memiliki peran besar di dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha. Karena, produk yang telah dihasilkan perusahaan melalui proses produksi yang panjang harus disampaikan kepada konsumen melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang. Tanpa aktivitas komersial yang terarah maka seluruh produk yang dihasilkan tidak akan memiliki manfaat apapun bagi perusahaan.,Secara umum, biaya komrsial dibagi ke dalam 2 kelompok besar, yaitu sebagai berikut:

1.    Biaya pemasaran
            Biaya pemsaran dimulai pada saat biaya produksi selesai, yaitu pada saat proses produksi selesai dan barang-barang sudah siap untuk dijual. Biaya ini mencakup biaya penjualan dan biaya pemenuhan pesanan.
     - Biaya penjualan adalah keseluruhan aktivtas yang berkaitan dengan upaya untuk mencari dan memperoleh penjualan produk perusahaan. Biaya ini mencakup biaya iklan, pemberian contoh produk, komisi wiraniaga, biaya demo dan sebagainya.       
     - biaya pemenuhan pesanan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan upaya untuk memenuhi seluruh produk sesuai keinginan konsumen. Karena itu, mencakup biaya pergudangan, pengepakan, pengiriman, pemberian kredit, dan penagihan, serta administrasi pemasaran. Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk perusahaan.

       Aktivitas perusahaan adalah aktivitas yang sangat vital bagi perusahaan. Tanpa aktivitas pemasaran maka tidak akan ada pendapatan bagi perusahaan. Tanpa perusahaan maka tidak ada laba yang diperoleh perusahaan. Tanpa memperoleh laba usaha maka tujuan perusahaan tidak dapat tercapai.
            Karena itu, aktivitas pemasaran perlu direncanakan sebaik-baiknya untuk menjamin bahwa produk perusahaan akan dibeli oleh konsumen. Itu berarti, mencakup seluruh aktivitas promosi, pemberian contoh barang, pelatihan untuk tenaga wiraniaga, aktivitas menelepon, dan korespondensi pemasaran hingga pengiriman barang kepada konsumen. Pada dasarnya, biaya pemasaran adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan produk perusahaan sejak dari gudang perusahaan hingga ketangan konsumen.
            Anggaran biaya pemasaran mencakup sebagai berikut:
1.    gaji staf administrasi penjualan,
2.    gaji dan komisi wiraniaga,
3.    gaji manajer pemasaran,
4.    biaya iklan,
5.    biaya pelatihan wiraniaga,
6.    biaya telepon kantor pemasaran,
7.    biaya listrik kantor pemasaran,
8.    biaya depresiasi kantor pemasaran,
9.    biaya depresiasi kendaraan pemasaran,
10.    biaya alat dan cetak kantor pemasaran,
11.    biaya korespondensi,
12.    biaya angkut,
13.    contoh barang gratis,
14.    biaya gudang,
15.    biaya pengepakan dan pengiriman, dan
16.    biaya penagihan.

            Sebagian biaya pemasaran bersifat tetap jumlahnya pada setiap periode waktu. Sebagian lagi bersifat fluktuatif sesuai dengan volume aktivitas. Karena itu, didalam proses penyusunan anggaran biaya pemasaran perlu mempertimbangkan factor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya-biaya tersebut.
            Kelompok biaya pemasaran yang merupakan biaya yang bersifat tetap jumlahnya adalah biaya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume aktivitas, seperti berikut:
1.    gaji staf administrasi pemasaran,
2.    gaji wiraniaga,
3.    gaji penyelia wiraniaga,
4.    biaya depresiasi kantor pemasaran,
5.    biaya depresiasi gudang, dan
6.    biaya depresiasi kendaraan pemasaran.

            Karena itu, biaya pemasaran yang bersifat tetap ini dari satu periode ke periode relative tidak berubah, kecuali terjadi kenaikan biaya yang di sengaja. Kenaikan biaya tetap pemasaran yang disengaja dan direncanakan, seperti kenaikan gaji staf pemasaran, kenaikan gaji wiraniaga, penambahan jumlah wiraniaga, penambahan jumlah kendaraan pemasaran, perluasan gudang dan sebagainya.
            Biaya pemassaran variable adalah biaya pemasaran yang jumlah biayanya yang akan dikeluarkan akan dipengaruhi berbagai tingkat aktivitas yang menjadi dasar alokasi biaya tersebut. Biaya pemasaran variable jumlahnya akan dipengaruhi oleh fluktuasi tingkat aktivitas atau hal-hal yang menjadi pemicu  biaya tersebut.
Biaya pemasaran yang bersifat variable dan jumlahnya dipengaruhi oleh berbagai jenis aktivitas adalah sebagai berikut.
Jenis biaya
Dasar alokasi
Komisi penjualan
Biaya iklan

Biaya pergudangan
Biaya pengepakan
Biaya pengiriman
Pemberian kredit dan penagihan
Administrasi pemasaran
Jumlah volume penjualan
Ruang iklan yang digunakan atau jumlah penayangan
Ukuran volume, bobot ataiu jumlah produk
Ukuran volume, bobot ataiu jumlah produk
Ukuran volume, bobot ataiu jumlah produk
Jumlah pesanan pelanggan, transaksi atau jumlah faktur
Jumlah pesanan pelanggan, transaksi atau jumlah faktur

            Karena, jumlah biaya jenis ini dipengaruhi secara langsung oleh tingkat aktivitas tertentu, berarti jenis biaya ini adalah biaya yang dapat dikendalikan secara langsung jumlahnya. Jika perusahaan tersebut ingin menurunkan jumlah anggaran biaya  pemasaran variable maka volume aktivitas yang menjadi pemicu biaya tersebut harus dikurangi sesuai dengan jumlah yang dinginkan. Jika perusahaan ingin menambah biaya pemasaran variable maka volume aktivitas biaya tersebut dapat dinaikan sesuai jumlah yang diinginkan.
Ilustrasi:
            PT.Tintamas, sebuah perusahaan produsen pulpen yang berlokasi di jakarta. Pada bulan November 2003, kantor pemasaran perusahaan ini membuat anggaran berkaitan dengan rencana kerja tahun 2004 untuk mendukung seluruh aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya. Bagian pemasaran perusahaan ini dikepalai oleh seorang manajer pemasaran, dibantu oleh 4 orang staf pemasaran, 2 orang penyelia wiraniaga, 12 orang wiraniaga, 2 orang karyawan serbas-serbi. Rencana kerja kantor pemasaran PT.Tirtamas adalah sebagai berikut.
1.        volume penjualan 1.500.000 unit (setiap 10 unit pulpen dikemas dalam 1 kotak).
2.        komisi penjualan Rp.1.000,00 per kotak untuk wiraniaga dan sebesar Rp.300,00 per kotak penyelia wiraniaga, sedangkan komisi yang akan diterima oleh manajer pemasaran adalah sebesar Rp.200,00 per kotak.
3.        biaya iklan Koran Rp.2.000.000,00 per penayangan.
4.        biaya iklan dimajalah Rp.3.000.000,00 per penayangan
5.        jumlah penayangan iklan dikoran dan dimajalah masing-masing sebanyak 48 kali setahun.
6.        biaya pengepakan sebesar Rp.8000,00 per b10 kotak.
7.        gaji per bulan 4 orang staf pemasaran sebesar Rp.1.500.000,00 perc orang
8.        gaji per bulan manajer pemasaran sebesar Rp.3.000.000,00
9.        gaji perbulan 12 orang wiraniaga sebesar Rp.400.000,00 per orang
10.    gaji per bulan 2 orang penyelia wiraniaga sebesar Rp.800.000,00 per orang
11.    gaji per bulan 2 orang karyawan serba-serbi sebesar Rp.600.000,00 per orang
12.    biaya transportasi diberikan kepada wiraniaga sebesar Rp.200.000,00 per orang per bulan
13.    biaya depresiasi gudung kantor pemasaran sebesar Rp.15.000.000,00 per tahun
14.    biaya depresiasi kendaraan pemasaran sebesar Rp.20.000.000,00 per tahun
15.    biaya depresiasi peralatan kantor sebesar Rp.10.000.000,00
16.    biaya listrik, air dan telepon sebesar Rp.4.000.000,00 per bulan

            Berdasarkan data diatas dan keterangan diatas maka anggaran pemasaran PT.Tintamas untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut.
1.    gaji yang diperoleh manajer pemasaran adalah sebesar Rp.3.000.000,00 per bulan atau sebesar Rp.36.000.000,00 per tahun, sedangkan komisi yang diperoleh manajer pemasaran sebesar Rp.200,00 x 150.000 kotak = Rp.30.000.000,00. karena, setiap 10 unit pulpen dikemas di dalam 1 kotak maka total penjualan yang direncanakan adalah sebesar 1.500.000 unit : 10 unit = 150.000 kotak.
2.    staf pemasaran digaji sebesar Rp.1.500.000,00 per orang per bulan. Berarti, jumlah gaji yang akan dibayarkan untuk 4 staf pemasaran adalah sebesar (Rp.1.500.000,00 x 4 x 12 bulan) = Rp.72.000.000,00 per tahun.
3.    sementara itu, gaji yang dibayarkan kepada penyelia wiraniaga adalah sebesar Rp.800.000,00 per bulan per orang. Maka total gaji 2 orang wiraniaga didalam 1 tahun adalah sebesar (2 x Rp.800.000,00 x 12 bulan) = Rp.19.200.000,00. karena setiap penjualan 1 kotak pulpen, penyelia memperoleh  komisi sebesar Rp.300,00 maka komisi yang diterima oleh 2 orang penyelia wiraniaga adalah sebesar = (Rp.300,00 x 150.000) = Rp.45.000.000,00 dalam setahun anggaran.
4.    setiap wiraniaga memperoleh gaji sebesar Rp.400.000,00 per bulan maka gaji yang dianggarkan untuk 12 orang wiraniaga adalah sebesar = (Rp.400.000,00 x 12 orang x 12 bulan) = Rp.57.600.000,00. setiap wiraniaga memperoleh komisi penjualan Rp.1.000,00 per kotak pulpen maka jumlah komisi penjualan yang dianggarkan untuk seluruh wiraniaga didalam 1 tahun adalah sebesar = (150.000 kotak x Rp.1.000,00) = Rp.150.000.000,00.

Jenis biaya
Biaya tetap
Biaya variable
Total
Gaji & komisi manajer pemasaran
36.000.000,00
30.000.000,00
66.000.000,00
Gaji staf pemasaran
72.000.000,00
72.000.000,00
Gaji & komisi penyelia wiraniaga
19.200.000,00
45.000.000,00
64.200.000,00
Gaji & komisi wiraniaga
57.600.000,00
150.000.000,00
207.600.000,00
Gaji karyawan serba-serbi
14.400.000,00
14.400.000,00
Biaya iklan di majalah
240.000.000,00
240.000.000,00
Biaya pengepakan
120.000.000,00
120.000.000,00
Biaya transportasi
28.800.000,00
28.800.000,00
Biaya depresiasi kendaraan
20.000.000,00
20.000.000,00
Biaya depresiasi gedung
15.000.000,00
15.000.000,00
Biaya depresiasi peralatan kantor
10.000.000,00
10.000.000,00
Biaya listrik, air dan telepon
48.000.000,00
48.000.000,00
Jumlah
292.200.000,00
613.800.000,00
906.000.000,00

5.    untuk beriklan di Koran dan majalah masing-masing direncanakan sebanyak 48 kali sepanjang tahun 2004 maka anggaran biaya iklan di koran dan di majalah adalah sebesar = 48 x (Rp.2.000.000,00 + Rp.3.000.000,00) = Rp.240.000.000,00.
6.    biaya pengepakan adalah sebesar Rp.8.000.000,00 per kotak, atau sebesar Rp.800,00 per kotak, sedangkan jumlah pulpen yang direncanakan dijual adalah sebesar 150.000 kotak maka biaya pengepakan total yang dianggarkan adalah sebesar = 150.000 x Rp.800,00 = Rp.120.000.000,00.
7.    biaya depresiasi gedung, kendaraan, dan peralatan kantor adalah biaya yang relative tidak berubah walaupun terjadi gejolak fluktuasi aktivitas bagian pemasaran. Biaya jenis ini tidak akan berubah dari tahun ke tahun, kecuali terjadi perubahan jumlah atau nilai dari aktiva tetap yang di depresiasikan.
8.    dengan demikian, anggaran biaya pemasaran total PT.Tintamas di dalam tahun 2004 adalah sebesar Rp.906.000.000,00 yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp.292.200.000,00 dan Rp.613.800.000,00 biaya variable.

2.    Biaya administrasi dan umum
            Selain aktivitas pemasaran, perusahaan memerlukan aktivitas keorganisasian. Aktivitas keorganisasian merupakan kegiatan administrative dan manajerial yang mengarahkan dan mendukung aktivitas lain didalam perusahaan. Anggaran biaya administrasi dan umum adalah semua rencana biaya yang berkaitan dengan aktivitas untuk mengatur dan mengendalikan organisasi.
            Aktivitas administrasi dan umum mencakup keseluruhan aktivitas umum perusahaan diluar aktivitas produksi dan pemasaran. Karena itu, lingkup kegiatan administrasi dan umum sangat luas, mencakup sebagai berikut:
1.        gaji staf administrasi,
2.        gaji manajer dan direktur,
3.        biaya sewa (kantor, kendaraan, dsb),
4.        biaya urusan hukum,
5.        biaya korespondensi,
6.        biaya telepon kantor administrasi,
7.        biaya listrik kantor administrasi,
8.        biaya alat tulis dan cetak kantor administrasi,
9.        biaya depresiasi gedung kantor administrasi,
10.    biaya depresiasi kendaraan umum dan direksi, dan,
11.    macam-macam biaya administrasi.

            Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang jumlahnya relative tidak dipengaruhi oleh tingkat aktivitas perusahaan. Biaya ini juga tergolong biaya yang tidak berubah dari waktu ke waktu, kecuali memang direncanakan untuk berubah. Perubahan besarnya biaya administrasi dan umum, khususnya perubahan yang berupa penambahan biaya, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang direncanakan secara internal maupun factor eksternal yang tidak terhindarkan, seperti kenaikan gaji direksi, kenaikan gaji pegawai, kenaikan tarif listrik, air, dan telepon.

a.    Biaya Kualitas
            Perusahaan mungkin memiliki produk yang bagus dengan desain yang berkualitas tinggi dan terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas, tetapi produk tersebut mangalami kerusakan pada saat pertama kali digunakan. Salah satu aspek penting kualitas adalah tidak adanya cacat. Produk cacat akan menyebabkan tingginya biaya garansi, terlebih lagi, hal tersebut akan menyebabkan konsumen kecewa. Orang yang telah dikecewakan tidak akan membeli lagi. Justru mereka akan menceritakan pengalaman buruk tersebut kepada orang lain. Sebuah study mengungkapkan bahwa konsumen yang mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan akan menceritakan kepada 11 orang. Untuk mencegah hal tersebut, perusahaan harus memberikan perhatian dan usaha untuk mengurangi cacat. Tujuannya adalah memperoleh kualitas kesesuaian (quality of conformance) yang tinggi.

b.    Kualitas Kesesuaian
            Produk yang memenuhi atau melebihi spesifikasi desain dan bebas dari cacat yang mungkin mempengaruhi penampilan atau mengurangi kinerjanya disebut memiliki kualitas kesesuaian (quality of conformance) yang tinggi. Catat bahwa jika sebuah mobil ekonomis tidak memiliki cacat, maka mobil tersebut dapat memiliki kualitas kesesuaian yang sama dengan mobil mewah tetapi memiliki cacat. Pembeli mobil ekonomis tidak berharap mobil mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan bagus yang ada dalam mobil mewah, tetapi mereka dapat berharap bahwa mobil tersebut bebas dari cacat.
            Pencegahan, deteksi, dan aktivitas lain yang bercaitan dengan produk cacat memakan biaya yang sering disebut sebagai biaya kualitas (quality cost). Istilah biaya kualitas dapat membingungkan sebagian orang. Istilah tersebut tidak mengacu pada pengunaan jenis kulit yang lebih baik untuk membuat sebuah dompet atau penggunaanemas 14 karat untuk membuat perhiasan dibandingkan dengan perhiasan yang hanya sekadar disepuh dengan emas. Sebaliknya, istilah biaya kualitas mengacu pada semua biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya barang cacat atau biaya yang harus dikeluarkan karena adaanya barang cacat.
            Biaya kualitas dapat dibagi menjadi empat kategori. Dua kategori dari pemilihan ini a        dalah biaya pencegahan (prevention cost) dan biaya penilaian (appraisal cost) yaitu biaya yang terjadi agar para konsumen tidak mendapatkan produk cacat. Dua kategori lainnya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terjadi karena adanya barang cacat.
       Beberapa hal perlu diperhatikan dalam tampilan tersebut. Pertama, catat bahwa biay   a kualitas tidak hanya berkaitan dengan produksi, tetapi berkaitan dengan seluruh aktivitas perusahaan mulai dari penelitian dan pengenbangan sampai ke pelayanan kepada konsumen. Kedua, perhatikan bahwa jumlah biaya yang berkaitan dengan kualitas sangat banyak, oleh karena itu, biaya kualitas dapat menjadi sangat tinggi keciali jika pihak manajemen memberikan perhatian serius terhadap kualitas. Akhirnya, perhatikan bagaimana pemilahan biaya kualitas ke dalam empat kategori tersebut. Sekarang kita akan melihat satu persatu dari keempat kategori tersebut.

c.    Biaya Pencegahan  
            Cara yang paling efektif untuk meminimumkan biaya kualitas tetapi tetap mempertahankan kualitas yang tinggi adalah menghindari masalah yang berkaitan dengan kualitas sedini mungkin. Inilah tujuan dari biaya pencegahan; biaya pencegahan (prevention cost) berkaitan dengan aktivitas untuk mengurangi jumlah produk atau jasa yang cacat. Perusahaan akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih rendah apabila dapat mencegah terjadinya cacat dibandingkan dengan menemukan dan memperbaiki cacat yang telah terjadi.
   
            Biaya pencegahan termasuk aktivitas yang berkaitan dengan lingkaran kualitas dan pengendalian proses statistik. Lingkaran kualitas terdiri atas grup kecil karyawan yang bertemu secara teratur untuk mendiskusikan cara untuk memperbaiki kualitas output. Baik manajemen dan para pegawai termasuk dalam lingkaran ini. Lingkaran kualitas digunakan secara luasdan dapat ditemukan dalam perusahan manufaktur, utilitas, kesehatan, bank, dan beberapa organisasi lainnya.
            Pengendalian proses statistik(statistical process control) adalah teknik yang digunakan untuk mendeteksi apakah proses yang dijalankan masih berada dalam kendali. Proses yang sudah tidak terkendali akan menyebabkan unit cacat dan mungkin akan menyebabkan ketidak sesuaian dengan mesin ataupun faktor-faktor lainnya. Dalam pengendalian proses statistik, para pekerja menggunakan grafik untuk memonitor kualitas unit yang melalui area kerja mereka. Dengan menggunakan grafik ini, para pekerja dapat dengan cepat melakukan koreksi dan mencegah terjadinya cacat lebih lanjut daripada sekedar menunggu para inspektor menangani cacat tersebut.
       Beberapa perusahaan memberikan dukungan teknis terhadap para pemasok sebagai cara untuk mencegah cacat. Khususnya dalam sistem just in time (JIT), dukungan seperti itu sangant vital. Dalam sistem JIT, komponen dikirim dari pemasok tepat waktu dengan jumlah yang tepat untuk memenuhi pesanan konsumen. Tidak ada penumpukan komponen. Jika diterima komponen cacat dari pemasok, komponen tersebut tidak dapat digunakan dan pesanan dari konsumen tidak dapat dipenuhi tepat waktu. Oleh karenanya, setiap komponen yang diterima dari pemasok harus bebas dari cacat. Konsekuensinya, perusahaan yang menggunakan JIT biasanya menuntut para pemasoknya untuk menggunakan program pengendalian kualitas yang canggih seperti pengendalian proses statistik dan mereka meminta jaminan dari pemasok bahwa para pemasok tersebut akan mendatangkan komponen dan bahan yang terbebas dari cacat.
   
d.    Biaya Penilain
            Setiap komponen dan produk cacat harus diketahuisedini mungkin. Biaya penilaian (appraisal cost) yang biasanya disebut sebagai biaya inspeksi (inspection cost) terjadi untuk mengidentifikasikan produk cacat sebelum produk tersebut dikirimkan kepada konsumen. Sayangnya, melakukan aktivitas penilaian tidak menjamin bahwa cacat tidak akan terjadi lagi, dan sebagian besar manajer merasa bahwa inspeksi ini terlalu banyak memakan biaya untuk mengendalikan kualitas.
            Prof. John K. Shank, Darmouth College, menyatakan, “Pendekatan dengan gaya lama dikatakan, ‘Kita memiliki kualitas tinggi. Kita memiliki 40 pengawas dalam pabrik.’ Sementara orang akan mengatakan bahwa pabrik yang membutuhkan 40 pengawas pastilah pabrik yang tidat bagus. Sekarang ini harus dapat menjalankan perusahaan tanpa adanya pengawas; setiap karyawan harus mampu menjadi pengawas bagi dirinya.”
            Para pekerja baik di sektor manufaktur maupun jasa dimintai pertanggungjawaban atas pengendalian kualitas. Pendekatan ini sejalan dengan rancangan produk yang mudah diproduksi, memungkinkan untuk membuat produk yang berkualitas daripada sekadar mengandalkan pada inspeksi untuk menemukan adanya produk cacat.

  
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
            Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. 
            Anggaran biaya komersial atau biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi. Biaya komersial atau biaya opreasional merupakan biaya yang memiliki peran besar di dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha. Karena, produk yang telah dihasilkan perusahaan melalui proses produksi yang panjang harus disampaikan kepada konsumen melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang.
            Biaya komrsial dibagi ke dalam 2 kelompok besar, yaitu sebagai berikut:
1.    Biaya pemasaran
              Biaya pemsaran dimulai pada saat biaya produksi selesai, yaitu pada saat proses produksi selesai dan barang-barang sudah siap untuk dijual. Biaya ini mencakup biaya penjualan dan biaya pemenuhan pesanan.
2.    Biaya administrasi dan umum
              Selain aktivitas pemasaran, perusahaan memerlukan aktivitas keorganisasian. Aktivitas keorganisasian merupakan kegiatan administrative dan manajerial yang mengarahkan dan mendukung aktivitas lain didalam perusahaan. Anggaran biaya administrasi dan umum adalah semua rencana biaya yang berkaitan dengan aktivitas untuk mengatur dan mengendalikan organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Sadeli, Lili M dkk. AKUNTANSI MANAJEMEN Anggaran Biaya Operasional. 1997. Jakarta: Bumi Aksara
Supriyono. proses pengendalian manajemen. 2001. Yogyakarta : BPFE-yogyakarta
Simamora, henry. Akutansi manajemen edisi II. 2002. Jakarta selatan : UUP AMP YKPN.



#Makalah Anggaran Biaya Operasional

Download File Lengkapnya => DISINI <=